Anas Urbaningrum dan Fahri Bachmid Tekankan Peran Strategis Kader HMI dalam Menjawab Tantangan Kebangsaan Tim Redaksi, 25 Mei 2025 SULSEL — Dua tokoh nasional, Anas Urbaningrum dan Fahri Bachmid, tampil memberikan pandangan strategis mengenai arah gerakan mahasiswa Islam dalam menghadapi dinamika sosial-politik nasional.Keduanya hadir sebagai narasumber dalam dua pelatihan tingkat nasional yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Sulawesi Selatan, Kamis (22/5/2025).Anas Urbaningrum, Ketua Umum PB HMI periode 1997–1999, mengingatkan pentingnya menjaga independensi organisasi sebagai landasan utama pergerakan kader HMI dalam menjawab tantangan zaman.“Independensi adalah mahkota organisasi. Kemandirian merupakan kekuatan dan karakter yang harus dijaga, dirawat, dan diperkuat,” ujar Anas saat menjadi pembicara dalam Intermediate Training (Latihan Kader II) Tingkat Nasional HMI di Parepare, Sulawesi Selatan.Pelatihan tingkat menengah yang diselenggarakan oleh HMI Cabang Parepare ini diikuti sekitar 40 peserta dari berbagai cabang di wilayah Sulawesi, seperti Baubau, Palu, Tolitoli, Polman, Majene, Bulukumba, Gowa, dan Makassar. Kegiatan berlangsung di Gedung Aisyiyah Parepare.BACA: Anies Baswedan: KAHMI Mau jadi Penonton Pemilu atau Terlibat?Di hadapan para peserta, Anas menekankan pentingnya menghidupkan tradisi intelektual melalui tiga pilar utama: membaca, menulis, dan berdiskusi. Ia menyebut sikap kritis sebagai bentuk tanggung jawab intelektual yang mesti dimiliki kader muda.“Sikap kritis adalah cara anak muda merespons persoalan bangsa secara objektif dan solutif,” tegasnya.Anas juga mengajak kader HMI untuk memperkuat kemampuan kolaboratif dan menjalin jejaring luas demi mewujudkan transformasi sosial yang berlandaskan nilai-nilai Islam yang maju, inklusif, dan rahmatan lil alamin.Sementara itu, di Kota Makassar pada hari yang sama, Badko HMI Sulawesi Selatan menggelar Advance Training (Latihan Kader III) Tingkat Nasional bertema “Insan Cita 2045”. Bertempat di Hotel UIN Alauddin, kegiatan ini diikuti 32 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.BACA: Lantik MW KAHMI Sulsel, Ahmad Doli: Jaga Pengkaderan!Dalam pelatihan tingkat lanjut tersebut, pakar hukum tata negara Fahri Bachmid hadir sebagai pembicara utama.Dalam paparannya yang berjudul “Potret Hukum Ketatanegaraan Indonesia: Polarisasi Legislasi dan Ketimpangan Lembaga Negara”, Fahri mengkritisi dampak polarisasi politik terhadap kualitas legislasi nasional.“Polarisasi politik sering kali memengaruhi produk hukum. Untuk itu, penting bagi masyarakat untuk terlibat secara bermakna dalam proses legislasi agar hukum yang lahir benar-benar merepresentasikan kepentingan publik,” kata Fahri, yang juga dosen di Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.Ia menguraikan konsep meaningful participation sebagai partisipasi publik yang aktif dan substansial dalam pembentukan kebijakan dan perundang-undangan—yang diyakininya sebagai kunci legitimasi hukum di era demokrasi modern.Kehadiran Fahri Bachmid dan Anas Urbaningrum dalam dua pelatihan strategis ini mendapat apresiasi dari peserta dan panitia.BACA: Ahmad Doli: KAHMI Sulsel Mitra Strategis PemerintahKeduanya dinilai mampu memberikan inspirasi dan perspektif luas tentang peran mahasiswa, khususnya kader HMI, dalam membangun masa depan Indonesia menuju 2045.Lewat kegiatan ini, HMI Sulawesi Selatan menegaskan komitmennya untuk terus mencetak kader-kader tangguh yang tak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kesadaran kebangsaan yang mendalam. (*)Jangan Lewatkan:Forhati Makassar Gelar Pelantikan dan Raker, Ketua PKK Makassar Didaulat Ketua Dewan PembinaKAHMI Sulsel Tegaskan Harus Ada Mandatory Spending di Bidang Lingkungan HidupKAHMI dan FORHATI Palopo Gelar Dialog Publik, Komitmen Kawal Demokrasi Jelang PSUMUI Sulsel Ajak KAHMI Bangun Umat